Tika maut menjelang...


Sajak ini ana pertama kali mendengarnya dari abang ana. Pertama kali ana mendengar, meremang roma, tersentap jiwa, seperti ana pula yang sedang diseksa. Bagus untuk santapan jiwa, hinggakan tiap kali ana mendengar tidak hilang rasa gemuruh. Ya Allah, jika mendengar sajak seperti ini sudah tersentap jiwaku, rasa betapa sakitnya seksaanMu, bagaimana pula jika aku di hantar ke sana kelak, pasti tidak apa yang dapat membantu kecuali amal ku di dunia ini.

Sakaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!
Sakaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!
Sakaratul maut.. maut.. maut.. maut.. maut..!

Di hari itu seorang OB rebah di kamar mandi
Diserang lemah jantungnya
Yang menggugat nyawanya
Tengah malam
Pulang dari sebuah hotel di kl
Bersama puan mudanya
Bersama mulut dan lidahnya
Yang dinajisi alkohol
Dan banglonya di atas bukit

Tuan muda menelofon doktor peribadi OB
Dan doktor berkejaran bersama beg perubatannya
Dan sebatang jarum injeksen
Dibenamkan ke urat OB

Dan berombak-ombaklah nafasnya
Bergelombang dadanya
Dilambung nazak
Hempas-menghempas

Tujuh hari tujuh malam
OB bergeletekkan
Golek gelentang di pembaringan
Dan suluruh dunia dan isinya berkumpul di dalam kepalanya

Bangloku, mercedesku, wangku dalam bank Bumi
Saham-sahamku di syarikat-syarikat
Rumah-rumah sewaku
Pengarah-pengarah
Kuda-kudaku di padang gombak
Padang golfku
Anak-anakku di luar negeri
Dan isteri mudaku

Nazak hempas-menghempas
Pulas-memulas
Dan pintal-memintal

Makan? Geleng kepala
Minum? Geleng kepala
Arak? Geleng kepala
Isteri muda? Geleng kepala
Mau ke padang lumba kuda? Geleng kepala
Mau pergi ke genting highland? Geleng kepala
Melancong ke eropah? Geleng kepala
Ke mekah naik haji? Geleng kepala

Apa yang kau mahu?!

Oh tuhan..
Panjangkan umurku..

Panjang umur?
Berapa tahun engkau mahu?
100 tahun? Cukup?
Ya 100 tahun

63 tahun tidak cukup?
Tak puas hidup?
Tidak kenyang makan maksiat
Belum bosan mengumpul dosa
Kau mahu panjang umur lagi

Sedetik lagi sakaratul maut datang
Sedetik lagi Izrail datang
Sedetik lagi malaikatul maut datang
Kau diambang sakaratul maut
Kau nazak sekarang wahai OB

Aku makin tegang
Dan makin sendat nafas di dada
Kedinginan mulai memanjang
Dan merayap kaki
Perlahan-lahan menjalar ke seluruh jasad dan.. tubuhku

Aku dilambung resah, gelisah, keluh kesah
Keluhan dan rintihan..

Panas!!!!!!!!!
Dahaga!!!!!!!
Haus!!!!
Panassss!!!!!!!!

Air 7 lautan mau diteguk
Sebesar 7 dunia kelaparan merobek usus-usus
Syaitan-syaitan datang berbondong-bondong
Menginjak-injak aku
Menggudah aku
Mau memurtadkan aku

Nenekku datang.. nenek!

Kau dahaga cucu?
Kau lapar cucu?
Mau air?
Ini bijana penuh air madu
Kalau cucu mau masuk syurga
Minum air ini

Ibu!!!!!!!!!!

Ibuku menggoyangkan buah susunya
Ini ibumu
Air susu ini membesarkan kau Nak
Buangkan Islam
Matilah dalam agama yahudi

Ayah!!!!!!!!!!!!

Kau datang ayah?
Matilah dalam agama yahudi wahai anakku
Matilah dalam agama kristian
Itulah agama yang membawa kau masuk ke syurga katanya

Ucaplah!
Laaaaaaaaaaaaaaaaaailaaaaaaaaaaahaillallaaaaaaaah!
Tidak! Tidak! Tidaaaaaaaaaaaaaaaak!

Ucaplah!
Laaaaaaaaaaaaaaaaaailaaaaaaaaaaahaillallaaaaaaaah!
Tidak! Tidak! Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!

Rumahku
Mercedesku
Wangku dalam bank
Saham-sahamku
Kuda-kudaku
Kolam mandiku
Padang golfku
Isteri-isteriku
Dan duniaku!

Sakaratul maut pun datang
Pak lebai dari rumah setinggan
Dipanggil oleh pemandu dengan mercedes
Dan memanjat bukit ke bangloku di puncak desir angin
Tapi lidahku telah kelu
Dan sakaratul maut kian detik tiba

Manusia-manusia berjubah hitam datang
Mari ikut kami!

Manusia-manusia berjubah hijau datang membawa payung hijau
Katanya..
Mari ikut kami!

Cahaya putih datang
Datang sinar kuning
Datang kiratan hitam
Cahaya merah datang

Apa ini?!
Apa ini?!

Aku sakaaaaaratul mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut!

Kedinginan menjalar merayap perlahan-lahan
Dari hujung kaki ke hujung rambut
Dan kini seluruh jasadku diseliputi sejuk
Dan dingin singgah ditengkorokkan

Kemudian datanglah malaikatul maut di hujung kepalaku

Hai!!! Jiwa yang keji!
Keluarlah kepada kemurkaan Allah!
Rohku berselerak ke seluruh tubuhku
lalu..

Inna lillahi wainna ilaihi rajiuuuuunn

Malaikat-malaikat yang menunggu sesayup mata memandang
Dan menghemburlah bau bangkai sebusuk-busuknya

Tuliskan! Suratannya dalam sektor pada bumi yang terbawah

Roh aku dicampakkan
Dikembalikan ke dalam jasad
Lalu datang dua orang malaikat
Dan didudukinya aku

Siapa Tuhanmu!
Hah hah hah aku tidak tahu!!!!!!!!!

Apa engkau mahu?!
Hah hah hah aku tidak tahu!!!!!!!!

Siapa lelaki ini yang diutus kepadamu?!
Ah ah ah aku tidak tahu!!!!!!!!

Datanglah kepadaku seorang lelaki yang hodoh wajahnya
Buruk pakaiannya
Busuk baunya

Siapa engkau?

Akulah amalanmu yang kejiiii…

Kini aku diazab dan disiksa di dalam kubur
Menunggu..
Menunggu doa anak yang soleh

Mana doa anakku seorang peguam?
Mana doa anakku seorang doktor?
Mana doa anakku seorang jurutera?
Mana doa anakku seorang arkitek?
Manaaaa doa anakku seorang profesor?

Manaaaa?!
Manaaaaaaaaaaaa?!
Manaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!

Comments

Popular posts from this blog

Lulus untuk temuduga Professional Technologist, MBOT

GrEP MARA: PART 3

GrEP MARA : PART 2